Pages

Selasa, 14 Desember 2010

Tugas 2 SBDT

Generasi processor
Sejarah Perkembangan Mikroprocessor
Dimulai dari sini :
1971 : 4004 Microprocessor
Pada tahun 1971 munculah microprocessor pertama Intel , microprocessor 4004 ini digunakan pada mesin kalkulator Busicom. Dengan penemuan ini maka terbukalah jalan untuk memasukkan kecerdasan buatan pada benda mati.
1972 : 8008 Microprocessor
Pada tahun 1972 munculah microprocessor 8008 yang berkekuatan 2 kali lipat dari pendahulunya yaitu 4004.
1974 : 8080 Microprocessor
Menjadi otak dari sebuah komputer yang bernama Altair, pada saat itu terjual sekitar sepuluh ribu dalam 1 bulan
1978 : 8086-8088 Microprocessor
Sebuah penjualan penting dalam divisi komputer terjadi pada produk untuk komputer pribadi buatan IBM yang memakai prosesor 8088 yang berhasil mendongkrak nama intel.
1982 : 286 Microprocessor
Intel 286 atau yang lebih dikenal dengan nama 80286 adalah sebuah processor yang pertama kali dapat mengenali dan menggunakan software yang digunakan untuk processor sebelumnya.
1985 : Intel386™ Microprocessor
Intel 386 adalah sebuah prosesor yang memiliki 275.000 transistor yang tertanam diprosessor tersebut yang jika dibandingkan dengan 4004 memiliki 100 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan 4004
1989 : Intel486™ DX CPU Microprocessor
Processor yang pertama kali memudahkan berbagai aplikasi yang tadinya harus mengetikkan command-command menjadi hanya sebuah klik saja, dan mempunyai fungsi komplek matematika sehingga memperkecil beban kerja pada processor.
1993 : Intel® Pentium® Processor
Processor generasi baru yang mampu menangani berbagai jenis data seperti suara, bunyi, tulisan tangan, dan foto.
1995 : Intel® Pentium® Pro Processor
Processor yang dirancang untuk digunakan pada aplikasi server dan workstation, yang dibuat untuk memproses data secara cepat, processor ini mempunyai 5,5 jt transistor yang tertanam.
1997 : Intel® Pentium® II Processor
Processor Pentium II merupakan processor yang menggabungkan Intel MMX yang dirancang secara khusus untuk mengolah data video, audio, dan grafik secara efisien. Terdapat 7.5 juta transistor terintegrasi di dalamnya sehingga dengan processor ini pengguna PC dapat mengolah berbagai data dan menggunakan internet dengan lebih baik.
1998 : Intel® Pentium II Xeon® Processor
Processor yang dibuat untuk kebutuhan pada aplikasi server. Intel saat itu ingin memenuhi strateginya yang ingin memberikan sebuah processor unik untuk sebuah pasar tertentu.
1999 : Intel® Celeron® Processor
Processor Intel Celeron merupakan processor yang dikeluarkan sebagai processor yang ditujukan untuk pengguna yang tidak terlalu membutuhkan kinerja processor yang lebih cepat bagi pengguna yang ingin membangun sebuah system computer dengan budget (harga) yang tidak terlalu besar. Processor Intel Celeron ini memiliki bentuk dan formfactor yang sama dengan processor Intel jenis Pentium, tetapi hanya dengan instruksi-instruksi yang lebih sedikit, L2 cache-nya lebih kecil, kecepatan (clock speed) yang lebih lambat, dan harga yang lebih murah daripada processor Intel jenis Pentium. Dengan keluarnya processor Celeron ini maka Intel kembali memberikan sebuah processor untuk sebuah pasaran tertentu.
1999 : Intel® Pentium® III Processor
Processor Pentium III merupakan processor yang diberi tambahan 70 instruksi baru yang secara dramatis memperkaya kemampuan pencitraan tingkat tinggi, tiga dimensi, audio streaming, dan aplikasi-aplikasi video serta pengenalan suara.
1999 : Intel® Pentium® III Xeon® Processor
Intel kembali merambah pasaran server dan workstation dengan mengeluarkan seri Xeon tetapi jenis Pentium III yang mempunyai 70 perintah SIMD. Keunggulan processor ini adalah ia dapat mempercepat pengolahan informasi dari system bus ke processor , yang juga mendongkrak performa secara signifikan. Processor ini juga dirancang untuk dipadukan dengan processor lain yang sejenis.
2000 : Intel® Pentium® 4 Processor
Processor Pentium IV merupakan produk Intel yang kecepatan prosesnya mampu menembus kecepatan hingga 3.06 GHz. Pertama kali keluar processor ini berkecepatan 1.5GHz dengan formafactor pin 423, setelah itu intel merubah formfactor processor Intel Pentium 4 menjadi pin 478 yang dimulai dari processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1.3 GHz sampai yang terbaru yang saat ini mampu menembus kecepatannya hingga 3.4 GHz.
2001 : Intel® Xeon® Processor
Processor Intel Pentium 4 Xeon merupakan processor Intel Pentium 4 yang ditujukan khusus untuk berperan sebagai computer server. Processor ini memiliki jumlah pin lebih banyak dari processor Intel Pentium 4 serta dengan memory L2 cache yang lebih besar pula.
2001 : Intel® Itanium® Processor
Itanium adalah processor pertama berbasis 64 bit yang ditujukan bagi pemakain pada server dan workstation serta pemakai tertentu. Processor ini sudah dibuat dengan struktur yang benar-benar berbeda dari sebelumnya yang didasarkan pada desain dan teknologi Intel’s Explicitly Parallel Instruction Computing ( EPIC ).
2002 : Intel® Itanium® 2 Processor
Itanium 2 adalah generasi kedua dari keluarga Itanium
2003 : Intel® Pentium® M Processor
Chipset 855, dan Intel® PRO/WIRELESS 2100 adalah komponen dari Intel® Centrino™. Intel Centrino dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar akan keberadaan sebuah komputer yang mudah dibawa kemana-mana.
2004 : Intel Pentium M 735/745/755 processors
Dilengkapi dengan chipset 855 dengan fitur baru 2Mb L2 Cache 400MHz system bus dan kecocokan dengan soket processor dengan seri-seri Pentium M sebelumnya.
2004 : Intel E7520/E7320 Chipsets
7320/7520 dapat digunakan untuk dual processor dengan konfigurasi 800MHz FSB, DDR2 400 memory, and PCI Express peripheral interfaces.
2005 : Intel Pentium 4 Extreme Edition 3.73GHz
Sebuah processor yang ditujukan untuk pasar pengguna komputer yang menginginkan sesuatu yang lebih dari komputernya, processor ini menggunakan konfigurasi 3.73GHz frequency, 1.066GHz FSB, EM64T, 2MB L2 cache, dan HyperThreading.
2005 : Intel Pentium D 820/830/840
Processor berbasis 64 bit dan disebut dual core karena menggunakan 2 buah inti, dengan konfigurasi 1MB L2 cache pada tiap core, 800MHz FSB, dan bisa beroperasi pada frekuensi 2.8GHz, 3.0GHz, dan 3.2GHz. Pada processor jenis ini juga disertakan dukungan HyperThreading.
2006 : Intel Core 2 Quad Q6600
Processor untuk type desktop dan digunakan pada orang yang ingin kekuatan lebih dari komputer yang ia miliki memiliki 2 buah core dengan konfigurasi 2.4GHz dengan 8MB L2 cache (sampai dengan 4MB yang dapat diakses tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power ( TDP )
2006 : Intel Quad-core Xeon X3210/X3220
Processor yang digunakan untuk tipe server dan memiliki 2 buah core dengan masing-masing memiliki konfigurasi 2.13 dan 2.4GHz, berturut-turut , dengan 8MB L2 cache ( dapat mencapai 4MB yang diakses untuk tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power (TDP)


BASIS DATA TERDISTRIBUSI


DATABASE TERDISTRIBUSI : Database yang disimpan pada beberapa komputer didistribusi dalam sebuah sistem terdistribusi melalui media komunikasi seperti high speed buses atau telepone line.
SISTEM DATABASE TERDISTRIBUSI :  berisi kumpulan site à eksekusi transaksi  lokal (mengakses data pada satu site) & transaksi global (mengakses data pada site berbeda )
Contoh :
Transaksi lokal : transaksi menambahkan dana pada nomor rekening 1112234 yang berada di cabang margonda. Transaksi ditentukan pada cabang margonda.

Transaksi global : transaksi transfer dari rekening 1112234 ke rekening 2223410 yang berada di kramat jati (rekening didua site berbeda telah diakses sebagai hasil dari eksekusinya)
Site-site dalam database terdistribusi dihubungkan secara fisik dengan berbagai cara. Beberapa topologi digambarkan sebagai sebuah graph. Beberapa bentuk :
1.      Fully connected network
Kalau salah satu node rusak, yang lainnya masih dapat berjalan (biaya mahal),
kontrol manajemen tidak terjamin.
2.      Partially connected network
Reliability rendah, biaya dapat ditekan
Kontrol manajemen tidak terjamin.
3.      Tree structured network
Bersifat sentral, control manajemen lebih terjamin
Kalau node pusat rusak, semua akan rusak. (setiap proses dimulai dari bawah).
4.      Ring network (LAN)
Rusak satu, yang lain masih berjalan
Kontrol manajemen kurang terjamin karena bersifat dsesentralisasi.
5.      Star network (LAN)
Kontrol manajemen lebih terjamin, karena bersifat sentral
Kalau pusat rusak yang lain rusak.

KEUNTUNGAN DATA BASE TERDISTRIBUSI
1.      Pengawasan distribusi dan pengambilan data
Jika beberpa site yang berbeda dihubungkan, seorang pemakai yang berada pada satu site dapat mengakses data pada site lain.
Contoh : sistem distribusi pada sebuah bank memungkinkan seorang pemakai pada salah satu cabang dapat mengakses data cabang lain.
2.      Reliability dan availability
Sistem distribusi dapat terus menerus berfungsi dalam menghadapi kegagalan dari site sendiri atau mata rantai komunikasi antar site.

3.      Kecepatan pemrosesan query
Contoh : jika site-site gagal dalam sebuah sistem terdistribusi, site lainnya dapat melanjutkan operasi jika data telah direplikasi pada beberapa site.
4.      Otonomi lokal
Pendistribusian sistem mengijinkan sekelompok individu dalam sebuah perusahaan untuk melatih pengawasan lokal melalui data mereka sendiri. Dengan kemampuan ini dapat mengurangi ketergantungan pada pusat pemrosesan.
5.      Efisiensi dan fleksibel
Data dalam sistem distribusi dapat disimpan dekat dengan titik diman data tersebut dipergunakan. Data dapat secara dinamik bergerak atau disain, atau salinannya dapat dihapus.

KERUGIAN DATABASE TERDISTRIBUSI
1.      Harga software mahal
Hal ini disebabkan sangat sulit untuk membuat sistem database distribusi.
2.      Kemungkinan kesalahan lebih besar
Site-site beroperasi secara paralel sehingga lebih sulit untuk menjamin kebenaran dan algoritma. Adanya kesalahan mungkin tak dapat diketahui.
3.      Biaya pemrosesan tinggi
Perubahan pesan dan penambahan perhitungan dibutuhkan untuk mencapai koordinasi antar site.

RANCANGAN DATABASE TERDISTRIBUSI
A.    FRAGMENTASI DATA
Fragmentasi : relasi dibagi ke dalam beberapa bagian, setiap bagian disimpan pada lokasi yang berbeda.

Tiga jenis fragmentasi :
1.                  Fragmentasi Horizontal.
Berisi tuple-tuple yang dipartisi dari sebuah relasi global ke dalam sejumlah 
subset.

Deposit 1 = s branch-name = “Hillside” (Deposit)
Deposit 1 = s branch-name = “Valleyview” (Deposit)

Branch-name
Account-number
Customer-name
Balance
Hillside
305
Lowman
500
Hillside
226
Camp
336
Hillside
115
Khan
62
                                    Deposit 1

Branch-name
Account-number
Customer-name
Balance
Valleyview
177
Camp
205
Valleyview
402
Khan
10000
Valleyview
408
Khan
1123
Valleyview
639
Green
750
Deposit 2
2.                  Fragmentasi Vertikal.
Branch-name
Account-number
Customer-name
Balance
Tuple-id
Hillside
305
Lowman
500
1
Hillside
226
Camp
336
2
Valleyview
117
Camp
205
3
Valleyview
402
Khan
10000
4
Hillside
115
Khan
62
5
Valleyview
408
Khan
1123
6
Valleyview
639
Green
750
7

Deposit 3 = p branch-name, customer-name,tuple-id (deposit)
Deposit 4 = p account-number,balance,tuple-id (deposit)

Branch-name
Customer-name
Tuple-id
Hillside
Lowman
1
Hillside
Camp
2
Valleyview
Camp
3
Valleyview
Khan
4
Hillside
Khan
5
Valleyview
Khan
6
Valleyview
Green
7

Account-number
Balance
Tuple-id
305
500
1
226
336
2
117
205
3
402
10000
4
115
62
5
408
1123
6
639
750
7

3.                  Fragmentasi campuran.
B.     REPLIKASI
Sistem memelihara beberapa salinan (copy) dari relasi. Setiap salinan disimpan pada beberapa lokasi yang berbeda.

C.     ALOKASI DATA


1.     HUBUNGAN KETERKAITAN ANTARA GENERASI PROCESSOR DENGAN SBDT
è Cara kerja dari processor merupakan wujud nyata dari SBDT. Perkembangan processor dari generasi ke generasi yang mendukung dapat mempermudah kita dalam menerapkan sistem basisdata terdistribusi. Seperti halnya pada multiprocessor yang mendistribusikan proses-proses yang berjalan pada masing-masing site.

2.     KONSEP SHARED DISK MULTIPROCESSOR DALAM PENGEMBANGAN SBDT DAN CONTOH.
-          Pembagian hardisk secara merata ke semua processsor
-          Semua processor mempunyai hak akses yang sama ke semua word disk
-          Setiap processor mempunyai private cache
-          Pemakaian hardisk secara bersama oleh banyak processor

Contoh Basis Data terdistribusi Pada SI Kependudukan
   Misalkan sebuah daerah terdiri atas empat desa masing-masing desa memiliki komputer yang menangani data kependudukan pada desa. Masing-masing computer merupakan sebuah lokasi  kemudian ada satu lokasi yang menangani tentang data kependudukan semua desa. Masing-masing desa menangani skema kependudukan:
   skema – kependudukan = (nomor_ktp, alamat, nama_desa)
Lokasi yang mempunyai tentang menangani skema-desa:
   Skema – desa = (jumlah_penduduk, nama_desa, kota)
Contoh untuk menggambarkan perbedaan antara dua tipe kependudukan, lokal dan global pada satu daerah adalah menambah data penduduk pada sebuah desa. Jika penambahan dilakukan di desa maka ini dianggap lokal jika tidak dianggap global. Sebaliknya untuk sebuah kependudukan dimana seseorang akan pindah dari desa A ke desa B. Orang tersebut meminta KTP baru di desa B, karena yang harus diakses terletak pada dua lokasi berbeda.
Pada sistem basis data terdistribusi yang ideal, lokasi akan berbagi skema global. Semua lokasi akan menjalankan software DBMS terdistribusi yang sama dan masing-masing lokasi akan mengetahui keberadaan lokasi yang lainnya. Jika dibangun dari awal sebuah basis data terdistribusi yang mungkin dapat mencapai tujuan di atas. Namun ,dalam kenyataannya basisdata terdistribusi harus dibuat dengan menggabungkan beberapa sistem basis data yang sudah ada, masing-masing dengan skemanya sendiri dan mungkin menjalankan DBMS berbeda. Sistem semacam ini kadang disebut sistem multi basisdata atau sistem basisdata teridstribusi heterogen.


1 komentar:

wTp mengatakan...

banyaknya tugas....